Rabu, 03 Agustus 2011

PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN


Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA
(UIN Jakarta Pers, Jaksel, 2005)
Al-Qur’an sebagaiman dikemukakan Abd. Wahhab Khallaf adalah firman Allah SWT yang diturunkan melalui malaikat Jibril kepada hati Rasulullah SAW, Muhammad ibn Abdillah dengan mempergunakan bahasa Arab dan maknanya yang benar, agar menjadi hujjah (dalil) bagi Muhammad SAW sebagai Rasul, undang-undang bagi kehidupan manusia, serta hidayah bagi orang yang berpedoman kepadanya, menjadi sarana pendekatan diri kepada Allah dengan cara membacanya. Ia tersusun diantara dua mushaf yang dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas, yang disampaikan kepada kita secara mutawattir baik dari segi tulisan maupun ucapannya, dari satu generasi ke generasi lain, terpelihara dari berbagai perubahan dan pergantian sejalan dengan firman Allah: Sesungguhnya Kami yang menurunkan ad-Dzikr (al-Qur’an) dan Kami pula yang memeliharanya.
Menurut H.M. Quraish Shihab, bahwa kata iqra’ terambil dari kata qara’a yang berarti menghimpun. Dari kata iqra’ yang berarti menghimpun ini lahir aneka makna seperti menyampaikan, menela’ah, mendalami, meneliti, mengetahui ciri sesuatu, dan membaca baik teks tertulis maupun tidak. Selain itu, kata iqra’ juga berarti bacalah, telitilah, dalamilah, ketahuilah ciri-ciri sesuatu; bacalah alam, tanda-tanda zaman, sejarah, maupun diri sendiri, yang tertulis maupun yang tidak.
Salih Abdullah Salih dalam bukunya yang berjudul “Islamic Education: Qur’anic Outlook”, menyimpulkan bahwa al-Qur’an adalah Kitab Pendidikan, dengan alasan:

a.      Surat pertama kali yang diturunkan adalah surat yang berkaitan dengan pendidikan, yaitu al-‘Alaq.
b.    Dilihat dari segi asalnya, bahwa al-Qur’an berasal dari Allah, yang dalam beberapa sifat-Nya ia memperkenalkan Diri-Nya sebagai pendidikan.
c.  Dilihat dari segi pembawaannya, yaitu Nabi Muhammad SAW, juga telah tampil sebagai pendidikan.
d.   Dilihat dari segi namanya, terdapat sejumlah nama al-Qur’an yang terkait dengan pendidikan. Nama tersebut adalah al-Qur’an dan al-Kitab. Al-Qur’an secara harfiyah berarti bacaan atau yang dibaca, sedangkan al-Kitab secara harfiyyah berarti tulisan atau yang ditulis. Membaca dan menulis adalah dua macam keterampilan yang sangat diperlukan bagi berlangsungnya proses belajar dan mengajar.
e.     Dilihat dari segi missi utamanya, al-Qur’an membawa missi utama tentang  pembinaan akhlak yang mulia.
Tujuan pendidikan menurut al-Qur;an, menurut H.M. Quraish Shihab adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya, guna membangun dunia  sesuai dengan konsep yang diterapkan Allah, atau untuk bertaqwa kepada-Nya. Sedangkan tentang materi pendidikan menurut al-Qur’an, jelas H.M. Quraish Shihab adalah meliputi pendidikan jasmani, akal dan jiwa. Materi-materi pendidikan yang disajikan oleh al-Qur’an hamper selalu mengarah kepada jiwa, akal dan raga manusia. Sedangkan tentang metode pendidikan sebagaimana dikemukakan al-Qur’an, antara lain metode kisah-kisah, menggunakan kalimat-kalimat yang menyentuh hati, metode pembiasaan dan panutan atau keteladanan. Dan yang mengenai sifat dari pendidikan menurut al-Qur’an adalah bersifat “robbaniy”, pendidikan untuk semua dan seumur hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar