Oleh:
Mustafa Edwin Nasution
Budi Setyanto
Nurul Huda
Ekonomi Islam memiliki sifat dasar sebagai ekonomi robbany dan insany. Disebut ekonomi rabbany karena sarat dengan arahan dan nilai-nilai Ilahiyyah. Lalu ekonomi Islam dikatakan memiliki dasar sebagai ekonomi Insani karena system ekonomi ini dilaksanakan dan ditujukan untuk kemakmuran manusia. (Qordlowi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam). Hal. 12.
Pengertian ekonomi Islam menurut beberapa tokoh yaitu: (hal. 16-17)
- M. Akram Kan
Islamic economics aims the study of the human falah (well-being) achieved by organizing the resources of the earth on the basic of cooperation and participation. Secara lepas dapat diartikan bahwa ilmu ekonomi Islam bertujuan untuk melakukan kajian tentang kebahagiaan hidup manusia yang dicapai dengan mengorganisasikan sumber daya alam atas dasar bekerja sama dan partisipasi.
- Muhammad Abdul Mannan
Islamic economics is a social science which studies the economics problems of a people imbueded with the values of Islam. Jadi, menurut Mannan ilmu ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan social yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.
- M. Umar Chapra
Islamic economics was defined as that branch of knowledge which helps realize human well-being through an allocation and distribution of scarce resources that is an conformity with Islamic teaching without unduly curbing Individual freedom or creating continued macroeconomic and ecological imbalances. Menurut Chapra, ekonomi Islam adalah sebuah pengetahuan yang membantu upaya realisasi kebahagiaan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas yang berada dalam koridor yang mengacu pada pengajaran Islam tanpa memberikan kebebasan individu atau tanpa perilaku makro ekonomi yang berkesinambungan dan tanpa ketidakseimbangan lingkungan.
- M. Najjatullah Siddiqy
Islamic economics is the muslim thinker’s response to the economic challenges of their time. In this endeavour they were aided by the qur’an and the Sunnah as well as by reason and experience. Yaitu: respon pemikir muslim terhadap tantangan ekonomi pada mas tertentu. Dalam usaha keras ini mereka dibantu oleh al-Qur’an dan Sunnah, akal dan pengalaman.